jpnn. com , JAKARTA – Forum masyarakat Industri cerutu seluruh Indonesia (Formasi) dan Gabungan Petani Tembakau Indonesia (APTI) tegas menolak rencana kenaikan cukai tembakau pada 2021.
Alasannya, dasar kenaikan cukai tidak akan efektif menaikan penerimaan negara.
Semakin cukai rokok naik, harga rokok menjadi semakin mulia, penjualan rokok menjadi semakin pelik.
Baca Selalu:
Akhirnya yang laku di kelas adalah rokok-rokok illegal yang tak menggunakan label cukai. Akibatnya penerimaan negara dari sisi cukai serupa akan menurun drastis.
âSeluruh anggota Formasi, merasa berat jika tarif cukai terbang. Kenaikan tarif cukai tidak hendak efektif terhadap penerimaan negara. Sebab selama ini peredaran rokok gelap semakin marak. Kalau tarif cukai naik, ini malah memberi liang kepada pelaku ilegal untuk rajin produksi, â papar Sekjen Aturan JP Suhardjo.
Menurut Suhardjo, pemerintah harus memikirkan perlindungan kepada pabrikan menengah mungil sebelum mengeluarkan kebijakan. Jika tersedia pertimbangan target penerimaan negara, pihaknya tidak memungkiri hal itu. Namun tentu sasarannya bukan rokok saja, ada bidang lain yang mampu dikelola.
Mengucapkan Juga:
Saat ini anggota Formasi mencapai sekitar 60â70 pabrikan & jumlah buruhnya lebih dari 30 ribu orang.
Seharusnya para pabrik rokok yang tetap mempekerjakan para buruhnya diberikan perlindungan. Bukan malah dimatikan menggunakan kenaikan tarif cukai rokok dengan besar setiap tahunnya.
Recent Comments